Berdasarkan silsilah (tarombo) yang beredar
secara turun temurun di tengah masyarakat Batak khususnya Batak Toba, diketahui
Borsak Jungjungan adalah putra pertama dari Toga Sihombing. Dan diyakini, dia
adalah orang pertama yang menggunakan identitas dengan nama SILABAN. Dari
silsilah itu pula, diketahui Borsak Jungjungan memiliki tiga saudara yaitu
Borsak Sirumonggur Lumbantoruan, Borsak Mangatasi Nababan dan Borsak Binbinan
Hutasoit.
Hidup sebagai keluarga, Borsak Jungjungan
dan ketiga saudaranya tinggal bersama orang tua dan kerabatnya di Dataran Tinggi
Toba dan terkonsentrasi di daerah TIPANG. Untuk sekarang ini Tipang sendiri
adalah sebuah desa dan menjadi wilayah pelayanan administrasi Kecamatan Bakti
Raja - Kabupaten Humbang Hasundutan - Provinsi Sumatera Utara, terhitung sejak tahun 2003.
Borsak Jungjungan memiliki tiga orang
putera, yang sulung bernama Datu Bira atau Silaban Sitio, yang kedua Datu
Mangambe atau Silaban Siponjot serta yang ketiga Datu Guluan yang terlahir
bungsu. Dan untuk selanjutnya, seluruh keturunan Borsak Jungjungan yang
terlahir dari ketiga putranya hingga saat ini menggunakan Marga (klan) Silaban
sebagai identitasnya.
Satu hal yang perlu diketahui adalah, bahwa anak keturunan Borsak Jungjungan Silaban, tidak dibenarkan saling kawin dengan anak keturunan Marga Hutabarat. Kalaupun ada diantara anak keturunan dari kedua marga itu saling kawin, mungkin saja hal itu terjadi karena ketidak tauan, akibat keterbatasan informasi sehingga sumpah yang telah diikrarkan pada saat dulu, tidak sampai kepada orang yang bersangkutan.
Sebagaimana Orang Batak pada umumnya, Marga
Silaban juga hidup tersebar diberbagai tempat di muka bumi. Baik di Bona
Pasogit (kampung halaman) maupun di perantauan, di nusantara maupun
mancanegara. Mereka berbaur, menyatu dengan seluruh masyarakat, yang
berasal dari berbagai bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar